"Yang penting korbannya ditenangkan dulu. Ketika korbannya itu panik, detak jantung semakin cepat. Aliran darah juga jadi akan makin cepat, itu nanti mempercepat penyebaran bisa ke seluruh tubuh," ujar instruktur Sioux bernama Tyo di shelter Sioux, Jl Pintara Raya, Depok, Jabar, Selasa (2/9/2014).
Setelah korban ditenangkan, pihak yang membantu penanganan harus mengidentifikasi jenis ular yang menggigit. Untuk mengetahui ular itu berbisa atau tidak bisa dilihat dari bekas gigitan. Jikar bentuk gigitan seperti tapal kuda atau dengan titik-titik luka yang banyak, itu artinya ular tidak berbisa.
"Kalau berbisa bekas gigitannya cuma 2 karena ular yang berbisa itu taringnya hanya 2 dan di atas. Nggak boleh diminumin alkohol, kopi dan sejenisnya karena akan mempercepat detak jantung. Kalau sudah sampai organ dalam maka akan susah ditangani untuk jenis yang berbisa tinggi," jelas Tyo.
Setelah itu, korban bisa dipakaikan perban di tangan atau bagian tubuh yang terkena gigitan. Fungsinya, dikatakan Tyo, untuk menghambat laju bisa. Jika digigit oleh ular berbisa, semakin cepat penanganannya semakin bagus. Bisa sedapat mungkin harus segera dikeluarkan.
"Pakai pisau bedah atau pisau apapun bisa asal steril dan tajam agar tidak menyiksa. Disayat atau buat luka baru untuk mengeluarkan darah yang sudah terkontaminasi dengan bisa. Darah yang mengandung bisa warnanya gelap atau merah tua. Keluarkan terus sampai darah yang keluar sudah cerah kembali. Itu artinya bisa sudah keluar," kata Tyo.
"Kami tidak menyarankan diisap dengan mulut karena beberapa bisa ular seperti dalam kobra sifatnya nggak cuma Neurotoxin tapi juga Haemotoxin yang menyerang darah. Jika di dalam mulut ada luka misalnya gusi luka bisa lebih parah. Sama saja kita memindahkan bisa itu tadi. Justru lebih cepat nyerangnya karena mulut kan dekat otak," tambah host salah satu program TV survival itu.
Untuk mengeluarkan darah yang sudah terkontaminasi dengan bisa dapat menggunakan alat ekstraktor. Bisa juga dengan cara ditekan-tekan dan darah didorong hingga keluar dari bagian luka. Menggunankan air panas untuk mengeluarkan darah juga dapat dilakukan untuk mengurangi penggumpalan darah pada bekas gigitan ular. Fungsi membuat sayatan luka baru adalah untuk ini.
"Setelah itu bisa dibawa ke RS untuk penanganan lebih lanjut. Saya sendiri sudah 2 kali keluarin bisa sendiri seperti itu waktu digigit kobra dan begitu ke dokter diperiksa ternyata sudah bersih dari bisa," ungkap pria asli Magetan itu.
Tyo pun mengingatkan kepada korban untuk tidak kaget jika bagian badan yang tergigit ular berbisa akan bengkak. Reaksi itu disebut normal.
"Kalau digigit yang berbisa efeknya ke seluruh badan. Panas dingin, bengkak di area yang digigit. Makanya perlu ke dokter. Jangan lupa juga, kalau tangan digigit ular nggak berbisa sebaiknya diangkat ke atas untuk menghindari pendarahan. Kalau yang berbisa justru harus diturunkan ke bawah agar bisanya tidak menyebar cepat ke jantung," Tyo menguraikan.
semoga bermanfaat ya kawan :)
sumber; News Detik.com
Jangan lupa komen ya guys...komen yg banyak ya..kalo mau nanya juga boleh...asalkan jangan nge spam ..hehehe :D ConversionConversion EmoticonEmoticon